Tak Jelas


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Minggu, 27 November 2011

MTQ Ke XXX Di INHU :D

RENGAT (RP)-Gubernur Riau HM Rusli Zainal mengungkapkan helat MTQ tingkat Provinsi Riau ke-30 yang dilaksanakan di Taman Rekreasi Danau Raja Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu layak untuk tingkat Nasional. Hal itu didukung oleh kemeriahan acara hingga adanya astaka terapung yang pertama di Indonesia.

Sabtu (26/11) sekitar pukul 20.00 WIB, Gubri didampingi Ketua DPRD Riau Johar Firdaus, Kanwil Kemenag Riau Asyari Nur dan Bupati Inhu Yopi Arianto menekan sirine tanda dimulainya MTQ tingkat Provinsi Riau ke-30 ini. Bersamaan dengan itu, sejumlah lampu dan dentuman kembang api selama lebih kurang setengah jam menghiasi langit di atas Taman Rekreasi Danau Raja.

Gubri dalam sambutannya mengatakan kegiatan MTQ ini merupakan wujud penyebaran syiar Islam. Untuk itu, di bumi Melayu yang identik dengan Islam sudah selayaknya membumikan Alquran hingga menerapkannya dalam kehidupan. ‘’MTQ tingkat Provinsi Riau ke-30 di Rengat, Inhu ini, hendaknya dapat menciptakan juara Nasional hingga tingkat Internasional,’’ harapnya.

Pelaksanaan MTQ kali ini juga bersamaan dengan visi Riau untuk menjadikan Riau sebagai pusat ekonomi hingga kebudayaan Melayu. Namun demikian, hal itu baru akan dapat terwujud apabila masyarakat secara bersama-sama dapat membumikan Alquran. Sebab, kandungan Alquran mengatur segala bentuk sendi kehidupan kita dan tidak sebatas pentas dan seni.

Dengan pelaksanaan MTQ ini, Gubri juga mengajak Bupati/Walikota se-Riau untuk kembali menghidupkan gemar membaca Alquran. Bahkan hal itu dapat dilakukan melalui kegiatan Magrib mengaji. ‘’Ke depan tidak ada lagi yang tidak pandai mengaji atau membaca Alquran,’’ ujarnya.

Kepala Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM dalam sambutannya mengatakan perkembangan seni baca Alquran dari tahun ke tahun cukup meningkat. Sebab, zaman dulu yang tidak ada listrik masih tetap bersemangat untuk belajar mengaji hingga zaman sudah ada listrik keinginan masyarakat untuk belajar mengaji masih cukup tingggi.

‘’Saya dalam tahun ini sering ke Inhu, di kampung-kampung masih ditemui tingginya minat untuk baca Alquran. Artinya, Inhu memiliki tanda-tanda kehidupan beragama,’’ ucapnya.

Sementara itu Bupati Inhu, Yopi Arianto SE dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Riau ke-30 di Kabupaten Inhu ini diniali sangat penting. Sebab, sekitar 14 tahun di Inhu tidak pernah lagi dilaksanakan iven setingkat Provinsi Riau dan dirindukan masyarakat. Arti selanjutnya, dengan pembangun astaka terapung, akan dapat dikembangkan pemanfaatan Taman Rekreasi Danau Raja.

‘’Pelaksanaan MTQ ini bersamaan dengan datangnya Tahun Baru Hijriah 1433. Untuk itu melalui momen ini, hendaknya kita dapat kembali mengintropeksi diri untuk menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya,’’ ujar Yopi.

Pawai Taaruf
Sebelum Gubernur Riau  meresmikan MTQ tingkat Provinsi Riau ke 30, Sabtu (26/11) petang sejumlah 12 peserta pawai takruf sudah dilepas. Pawai taaruf juga rangkaian dari lomba pada pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Riau ke-30 di Taman Rekreasi Danau Raja Rengat Kabupaten Inhu. Iring-iringan pawai itu berlangsung sekitar tiga jam lebih yakni dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB.

Pelepasan peserta pawai menjadi perhatian warga Kabupaten Inhu hingga masyarakat dari kabupaten/kota di Riau. Bahkan Kota Rengat, persisnya di sekitar Taman Rekreasi Danau Raja Rengat menjadi lautan manusia.

Pada pembukaan MTQ dan pelepasan pawai taaruf, selain hadiri Gubri berserta istri, juga tampak hadir Ketua DPRD Riau, Kepala Kanwil Kemenag Riau, Drs H Asyari Nur SH MM, Bupati Inhu, Yopi Arianto SE berserta istri, Bupati/walikota se Riau, Muspida Inhu, Wabup Inhu, H Harman Harmaini SH MM dan undangan lainnya.

Kafilah pertama tampil didepan Gubri dan undangan yakni, dari Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang dipimpin langsung oleh bupatinya melintas dengan penuh semangat. Kafilah Rohil tampil dengan berbagai aneka ragam daerahnya hingga menunjukkan daerah itu peduli terhadap anak yatim hingga berbagai ragam hasil daerah itu.

Penampilan yang dipersembahkan dari berbagai kabupaten/kota, tidak luput dari perhatian Gubri dan pengujung yang hadir. Sebab setiap daerah berupaya menampilkan yang terbaik.

Tak kalah menjadi perhatian pengunjung pada penampilan terakhir, kafilah Inhu yang menampilkan berbagai bagai pembangunan hingga untuk meningkatkan SMD. Bahkan, kafilah dari Inhu ikut diramaikan oleh 14 kecamatan yang ada.
Sabtu (26/11) sekitar pukul 14.00 WIB sejumlah ruas jalan dalam Kota Rengat sudah terdapat macet. Hal itu dipicu ramainya pengunjung dan jumlah kendaraan melebihi daya tampung jalan yang ada.

Untuk kelancaran arus lalu lintas, panitia memblokir Jalan Sultan Rengat. Sehingga kendaraan hanya dapat melewati Jalan Azki Aris yang juga dapat dimana untuk menuju Tembilahan. Kondisi macet masih terjadi hingga pukul 23.30 WIB atau bersamaan dengan usainya acara pembukaan MTQ.

Selasa, 22 November 2011

Sejarah Mesjid Raya Rengat :)

Pembangunan masjid ini diawali dengan dibangunnya Surau oleh Raia Rangat Sultan Ibrahim pada tahun 1786 M di Kampung Besar Rengat. Surau diperluas pada tahun 1787 M oleh Sultan Kecik Besar Mambang gekar Sultan Indra Giri menjadi bangunan masjid. Pemugaran bangunan masjid telah dilakukan selama 4 kali;
  1.  Masa pemerintahan Sultan Indragiri XXIV pada tahun 1887 melakukan renovasi yang ke-3 dengan mengganti seluruh papan kayu dengan batu.
  2. Masa pemerintahan bupati Masnoer melakukan pemugaran ke 4 tahun 1970 M.

Sumber: Direktori masjid Bersejarah

Departemen Agama RI

Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Direktorat Urusan Agama Islam dan pembiaan Syari’ah

Jakarta tahun 2008

Senin, 21 November 2011

Danau Raja Rengat :D


Rengat adalah sebuah Kecamatan dan sekaligus sebagai ibu kota Kabupaten Indragiri HuluRiauIndonesia.
Kota ini dilalui Sungai Indragiri. Penduduk asli daerah ini adalah Suku Talang Mamak. beberapa suku lain sebagai suku pendatang di Rengat adalah suku MelayuMinangBatakTionghoa, dan Sunda.
Di Rengat juga terdapat sebuah tugu dibangun mengenang kepahlawanan seorang bupati yang bernama Tulus (yang juga ayah kandung seorang sastrawan terkenal Chairil Anwar), pada masa Agresi Militer II Belanda ke Indonesia.
Buah khas Rengat adalah kedondong. Di pusat kota terdapat sebuah tugu jam dan pahatan buah kedondong di atasnya. Dodol buah kedondong adalah produk olahan yang juga disukai.
Salah satu tempat wisata di Rengat, adalah sebuah danau buatan yang dikenal penduduk setempat dengan nama Danau Raja. Konon dahulu kala di tengah danau buatan tersebut terdapat sebuah bangunan kerajaan. Di era tahun 1980-an, pemerintah daerah Indragiri Hulu bermaksud menjadikan Danau Raja ini sebagai sebuah daerah wisata bagi penduduk sekitar dengan membangun taman bermain untuk anak-anak, dan beberapa fasilitas pendukung lainnya. Sayang penggalakan pembangunan tersebut tidak berjalan lama, mengingat jumlah pengunjungnya tidak sesuai target yang diharapkan. Hal ini menyebabkan para pedagang setempat tidak bertahan lama.
Salah satu kendaraan khas Rengat yang masih beroperasi sampai sekarang adalah becak. Yang membuat Becak di Rengat berbeda dengan becak yang terdapat di beberapa daerah lain yaitu pada posisi pengayun becak berada di samping penumpang bukan di belakang.
Di Rengat juga terdapat dua buah jembatan melintasi Sungai Indragiri yang digunakan untuk penyeberangan ke daerah seberang sungai. Banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas ini untuk berolah raga seperti jogging ke daerah seberang yang dikenal bebas polusi. Karena di daerah ini masih terdapat banyak pohon dan kebanyakan penduduknya bermata pencaharian berkebun. Sehingga jika pada musimnya, banyak buah-buahan membanjiri pasar seperti manggisrambutandurianduku, dan lengkeng.
Kota Rengat juga dikenal dengan kota "RAJA" ini mungkin disebabkan karena banyaknya keturunan - keturunan dari raja - raja Indragiri terdahulu. sehingga orang Rengat gampang dikenali walaupun dimana berada asalkan namanya diawali dengan Raja bisa dipastikan berasal dari Rengat. cuma disayangkan silsilah keturunan kerajaan Indragiri saat ini tidak jelas lagi.